Kamis, 27 Oktober 2011

Kenapa Helm Marco Simoncelli Bisa Lepas?


Jika Anda melihat rekaman video atau foto-foto peristiwa kecelakaan maut yang menimpa pembalap Marco Simoncelli, Collin Edwards dan Valentino Rossi, pasti akan muncul pertanyaan: Kenapa helm yang dikenakan Simoncelli (24) bisa terlepas dari kepalanya?
Jawaban pasti belum ditemukan karena hingga kini pihak penyelenggara MotoGP masih melakukan investigasi menyeluruh atas peristiwa tersebut.
"Saya bisa saja menjawab pertanyaan Anda lain kali. Tapi yang pasti kami tegaskan kalau penyelidikan menyeluruh mengenai kejadian ini akan segera dilakukan," tegas Paul Butler, Direksi Balapan MotoGP saat jumpa pers bersama Direksi MotoGP yang lain setelah kecelakaan itu terjadi, Minggu (23/10) di Malaysia.
Pihak MotoGP memang tidak mau berandai-andai mengenai penyebab lepasnya helm Simoncelli. Tim medis pun hanya memastikan bahwa Simoncelli menderita cedera serius di kepala, leher dan dada.
Jika melihat dari rekaman video atau foto dengan seksama saat Simoncelli terlindas, memang sulit dipastikan mengapa helm merek AGV tipe GP-Tech milik pembalap San Carlo Gresini Honda itu bisa copot.
Bisa saja Simoncelli tidak mengaitkan atau memasang tali pengaman helm di bawah leher. Tapi sebagai pembalap berpengalaman dan profesional, kecil peluang Simoncelli teledor begitu.
Apalagi sebelum balapan MotoGP dimulai, pengecekan dan pengawasan ketat yang dilakukan oleh kru dan inspeksi balapan sangat ketat dan teliti.
Atau karena kuatnya efek tabrakan atau benturan ban ke bagian tubuh yang membuat helm Simoncelli sampai lepas dan terpental? Mungkin saja.
Hasil investigasi penyelanggara MotoGP soal penyebab tabrakan dan lepasnya helm Simoncelli sangat ditunggu. Dari hasil investigasi bisa dicari penyebabnya — untuk dicarikan solusi.
Solusi ini akan sangat bermanfaat bagi produsen helm pembalap MotoGP, untuk membuat helm yang lebih aman, nyaman dan kokoh. Meski helm yang dipakai para pembalap MotoGP menggunakan bahan karbon kevlar dan berteknologi modern, peluang adanya cacat produksi bisa saja terjadi.
Teknologi balon pelindung di baju balap para pembalap juga ada baiknya segera diterapkan. Dengan adanya balon pelindung, pembalap bisa terhindar dari benturan atau tekanan yang besar saat jatuh.
Kita semua tentu berharap kecelakaan maut yang terjadi di Malaysia menjadi yang terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar