Kamis, 12 Mei 2011

Beternak bebek mudah dan hasilnya cukup menggiurkan

Ternak itik potong cukup menggiurkan


Lain cerita dengan kisah sebelumnya yang mengisahkan tentang seorang pegawai kantor pos yang mempersiapkan usaha beternak itik potong untuk mengisi masa pensiunnya. Kali ini kami akan menceritakan kepada anda seseorang yang dengan rasa optimis tinggi dan semangat 45 untuk menantang masa pensiun dengan usaha itik potong. Sebut saja namanya pak Robert, seorang yang mempunyai jabatan tinggi di salah satu perusahaan distributor computer di Jakarta. Kebetulan ada aturan di perusahaan yang membolehkan pengajuan pensiun dini setelah masa kerja 15 tahun. Ini adalah kesempatan emas, ditambah lagi lahan untuk beternak yang sudah menunggu di salah satu kota di Sulawesi Utara tepatnya di Manado.

Kita ketahui menjadi seorang pegawai atau karyawan baik pegawai negeri atau swasta ada sisi lebih dan sisi kurangnya. Sisi lebih antara lain pendapatan kita sudah stabil dalam artian kita bisa merencanakan anggaran kebutuhan keluarga dengan gaji yang sudah pasti. Sisi kurangnya antara lain harus berhadapan dengan rutinitas kerja, target kerja, dan tidak luput dari lirikan atau omelan pemilik usaha jika kinerja kita ada sedikit kesalahan. Dan kesemuanya itu cukup banyak menyita waktu kita sehingga waktu untuk keluarga mau tidak mau kadang menjadi korban. Ditambah juga kalau kita mempunyai daya kreasi/kreativitas juga akan dinikmati oleh pemilik usaha.

Kenaikan gaji seorang pegawai diprediksi sekitar 5% per tahun itupun kalau kinerja bagus, sehingga kalau gaji sekarang 5 juta per bulan, maka 5 tahun mendatang gaji tidak lebih dari 6,4jt. Akan tetapi dengan jumlah tersebut masih mungkinkan untuk tetap bertahan di ibu kota Jakarta dalam 5 tahun yang akan datang. Kemudian pertanyaannya adalah apakah akan menghabiskan masa tua di kota yang setiap pagi sudah kesulitan untuk menghirup udara segar? Atau rasa malas setiap mau keluar rumah karena selalu dirundung kemacetan di sana-sini? Atau alasan-alasan lainnya dan kami yakin anda tentu tidak menginginkannya. Untuk itu pilihan yang menurut kami sangat tepat kalau kita menghabiskan masa tua kita di alam perdesaan, sandang-pangan murah, dan bisa bersenda gurau atau berbagi cerita dengan sanak keluarga.

Mengajukan pensiun dini kemudian merencanakan usaha sendiri adalah hal yang tepat. Secara logika, kalau usaha sendiri dan dimulai sejak sekarang maka besar kemungkinan dalam 5 tahun mendatang (dengan rasa optimis) akan mampu berkembang dan tidak mustahil kita sudah memiliki beberapa karyawan. Akan tetapi perlu diingat, karyawan kita bukanlah tempat untuk menumpahkan dendam sewaktu kita diperlakukan sebagai karyawan. Kami tegaskan karyawan adalah mitra kerja bukan pesuruh. Kalaulah seorang perawat di rumah sakit bukan mitra dokter, tidak mungkin seorang dokter mampu melakukan operasi pasien sendirin. Begitu juga pada usaha peternakan, kalau anda memperlakukan karyawan sebagai pesuruh maka suatu saat akan memperlihatkan kekesalannya seperti berhenti mendadak ketika dibutuhkan atau bahkan melakukan pencurian ‘terencana’ atau tindakan lainnya yang bisa merugikan usaha kita.

Memilih usaha beternak itik potong menurut kami sangat tepat karena disamping beternak itu sendiri menyenangkan juga bisa mendatangkan rupiah. Menurut penuturan beliau mengapa memilih beternak di kampung halaman di Manado? Jawab beliau, “di sana kondisi sangat mendukung baik masalah kandang dan pemasarannya. Banyak rumah makan atau restoran di sana sekarang yang menyajikan menu masakan itik/bebek. Harganya pun cukup tinggi. Sehingga mengapa tidak mencoba usaha ini dan serius dalam memulainya”. Karenanya beliau jauh-jauh datang dari Jakarta ke Malang untuk mematangkan rencana baik bertanya masalah pengadaan bibit, dan masalah-masalah lain yang belum dimengerti seperti pembuatan kandang, manajemen pemeliharaan dan lainnya.

Alhamdulillah, pada saat itu juga mesti dalam waktu yang singkat yaitu sekitar satu jam kami bisa memberikan keterangan yang cukup memuaskan menurut beliau dan bahkan sempat melontarkan ide kepada kami kenapa tidak membuat semacam pelatihan/training kepada para calon pensiunan kan bisa mendatangkan fee? Menurut beliau juga, keterangan kami cukup praktis, mudah dipahami dan mudah dijalankan. Kami pun menjawab, belum sempat untuk memikirkan hal itu dan mungkin suatu saat kami akan menjalankannya.

Semoga, bapak Robert tidak surut rasa optimis dan semangatnya, dan kita yang membaca artikel ini bisa mengambil pelajaran* (SPt)

Silahkan mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya www.sentralternak.com





Cara tepat ubtuk menghasilkan itik potong yang seragam
www.sentralternak.com, Salah satu tujuan dalam beternak itik adalah untuk menghasilkan itik potong dengan kriteria berat potong tertentu pada saat umur tertentu pula. Pasokan itik potong selama ini bisa berasal dari dua sumber yaitu itik jantan umur muda dan itik petelur yang sudah afkir. Yang akan kita bicarakan sekarang adalah cara beternak itik jantan sehingga bisa dicapai berat potong yang seragam pada saat umur panen. Mengapa? Karena dengan memperhatikan berat/bentuk keseragaman itik akan menjadi ‘mudah’ baik dari segi manajemen pemeliharaan pemasaran dan yang lainnya.

Berikut petunjuk praktis (tips) untuk menghasilkan itik potong yang seragam :


Membeli DOD yang seragam
Menghasilkan itik potong yang seragam bermula dari sini, sehingga apabila memungkinkan belilah DOD yang berat/bentuk badannya seragam. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan menjalin kerjasama dengan produsen DOD yang terpercaya. Apabila anda membeli DOD dari tempat lain dan terpau jarank yang cukup jauh maka hal yang perlu diperhatikan adalah penangan DOD itik tersebut baik ketika akan dikirim, dalam proses pengiriman dan ketika awal kedatangan di kandang anda. Produsen bibit biasanya memberikan tambahan kecambah dalam bok sebagai ganti minum selama perjalanan. Kita ketahui kecambah adalah sayuran yang banyak mengandung air dan tidak mengandung pestisida sehingga aman dikonsumsi anak itik. Segera setelah DOD sampai di kandang, DOD diberi minuman yang berenergi tinggi dan berelektrolit. Pemberian minum yang dilakukan dengan segera bertujuan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, sehingga kehilangan berat badan dapat dicegah. Pemberian minuman berelektrolit dilakukan untuk mengganti elektrolit yang hilang, sedangkan minuman berenergi yang diberikan sebagai sumber tenaga baru. Jika hal ini dilakukan, maka kehilangan berat badan dapat dicegah dan DOD akan mempunyai kesehatan yang normal kembali. Ibarat jika kita bertamu ke keluarga yang jauh, ketika baru datang di tempat tujuan dan disajikan minuman yang berelektolit (sengaja tidak menyebut merk karena tidak ada unsur promosi) atau minuman berenergi (minuman yang manis-manis/berkadar gula tinggi) akan terasa hilang yang namanya dehidrasi, capek, dan yang lainnya. DOD yang terlambat penanganan ketika datang dapat terlihat dari ketidakseragaman berat nantinya.

Pilih jenis kelamin jantan
Secara umum dan sudah terbukti baik secara teori maupun praktek bahwa laju pertumbuhan itik jantan lebih cepat dari pada itik betina sehingga berat badan akhir pada umur pemeliharaan itik jantan dan betina tentu berbeda. Oleh karenanya, memelihara DOD untuk tujuan potong sebaiknya di pilih satu jenis kelamin saja yaitu jantan saja untuk mencapai keseragaman hasil akhir. Hal ini tidaklah sulit karena produsen DOD itik telah menjual itik secara terpisah antara jantan dan betina. Pemeliharaan itik jenis jantan saja juga menguntungkan karena harga DOD itik jantan jauh lebih murah daripada DOD itik betina.

Perhatikan jumlah tempat pakan dan minum
Tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah tempat pakan dan minum adalah salah satu faktor pendukung yang memberikan andil cukup besar dalam menghasilkan itik potong yang seragam. Jumlah tempat pakan dan tempat air minum yang terlalu sedikit akan membuat itik saling berebutan (bersaing) dalam memperoleh pakan dan minum. Ternak yang dominan akan dengan mudah mendapatkan jatan pakan/minum sedang ternak yang kalah akan kesulitan dalam mendapatkan jatah pakan/minum. Sehingga jumlah tempat pakan dan minum yang sedikit akan membuat pertumbuhan itik tidak merata sehingga secara otomatis menyebabkan ketidakseragaman berat akhir. Biasanya peternak memberi tempat pakan sebanyak 3-4 buah untuk 50 ekor. Begitu juga kebutuhan tempat minum tidak jauh beda dengan jumlah kebutuhan tempat pakan

Perhatikan kepadatan kandang
Kepadatan kandang juga dapat mempengaruhi keseragaman berat badan. Kandang yang terlalu padat menyebabkan itik tidak mendapatkan pakan dan minum secara serentak. Kepadatan kandang yang terlalu tinggi dapat memunculkan stress dan akibat lainnya. Selain itu, kepadatan kandang yang terlalu tinggi dapat juga menciptakan prilaku dominasi pada sekelompok itik. Berdasarkan referensi yang ada kepadatan kandang 10-15 ekor/m2 untuk itik umur 5-6 minggu dianggap masih cukup baik.

Bentuk pakan
Mengapa kami tidak berbicara masalah kualitas dan kuantitas pakan? Jawabannya adalah kami yakin anda sudah paham dan mengetahui akan hal ini akan tetapi keseragaman bentuk pakan mungkin sering terlupakan oleh peternak. Perlu anda ketahui bahwa pakan yang tercampur secara tidak merata dapat menyebabkan ketidakseragaman berat akhir itik potong. Hal ini disebabkan itik tidak menerima zat gizi secara optimal karena pakan yang tercampur tidak merata. Ada itik yang kelebihan dalam menerima zat gizi dan ada pula itik yang kekurangan dalam mendapatkan zat gizi. Karena dalam pencampuran pakan tersebut mungkin ada bagian pakan yang kaya akan zat gizi (bisa karena bentuk butiran yang agak besar atau bisa juga karena memang terdapat dominasi bahan pakan yang kaya zat gizi tertentu). Untuk menghindari hal ini, maka tidak ada jalan lain kecuali melakukan pencampuran bahan pakan secara merata. Sebagai gambaran dinding tembok rumah kita, ada bagian yang mudah kita tancapkan paku dan ada pula bagian yang susah untuk kita tancapkan paku. Mengapa karena campuran bahan pembuat (luluh) didnding tida tercampur secara merata.

Abnormalitas dan penyakit
Abnomalitas bibit bisa disebabkan oleh kelainan metabolik seperti defisiensi atau kelebihan zat gizi, abnormalitas bentuk tubuh dan infeksi penyakit. Kelainan metabolisme dapat mempengaruhi tingkat efisiensi dalam penggunaan pakan sehingga berpengaruh pula pada laju pertumbuhan. Abnormalitas seperti itik yang mengalami kelainan kaki (pengkor) menyebabkan ia sulit untuk mendapatkan pakan dan minum. Hal ini menyebabkan itik yang bersangkutan bisa mengalami kekurangan zat gizi, sehingga pertumbuhan terhambat. Kemudian itik yang terkena infeksi penyakit secara umum dapatkan mengakibatkan nafsu makannya menurun sehingga jelas akan berpengaruh pada pertumbuhan. Kalau terjadi hal demikian maka langkah yang kita tempuh adalah variasi cara memperlakukan individu ternak seperti pemisahan ternak yang mengalami ganguan abnormalitas atau penyakit pada kandang tersendiri (kandang isolasi/karantina). Kita pantau/monitor para pegawai kandang terhadap variasi cara ini agar kelak tujuan kita untuk mendapatkan itik potong yang seragam dapat tercapai.

Pencahayaan
Pernah melihat tayangan buah raksasa pada televisi atau media informasi lainnya? Ternyata buah raksasa yang dihasilkan salah satu kuncinya adalah perpaduan dalam hal pencahayaan. Ternak yang mendapatkan tingkat pencahayaan yang berbeda (alami atau buatan) akan berbeda pula tingkat pertumbuhannya. Tingkat pencahayaan yang berbeda akan berpengaruh pada stimulasi pada glandula pituitari sehingga dapat menyebabkan sebagian ternak mencapai dewasa kelamin lebih awal/lambat. Untuk mengatasi apabila pencahayaan kurang (kondisi cuaca mendung/sering hujan) maka dapat dilakukan penambahan cahaya secara buatan.

Suhu kandang
Sudah menjadi rahasia umum bahwa suhu lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan ternak. Pada saat anak itik masih umur DOD maka anak itik masih memerlukan panas tambahan sehingga pemberian suhu pemanas buatan yang tepat akan mampu menciptakan suhu kandang yang ideal. Sebagai contoh anak itik yang mendapat panas berlebihan (suhu terlalu tinggi), nafsu makan akan menjadi menurun sedangkan nafsu minum akan semakin meningkat begitu pula sebaliknya. Demikian pula masalah letak posisi kandang, bagian kandang yang terkena sinar matahari akan lebih kering sehingga bagian tersebut tidak terlalu lembab.

Kesimpulan dari uraian di atas adalah mencari jalan keluar dari hal-hal yang dapat menyebabkan ketidakseragaman itik pada saat umr potong. Sebagian besar penyebab ketidakseragaman berat badan pada itik potong dapat diatasi oleh peternak karena sebagian besar penyebab tersebut berasal dari faktor manajemen pemeliharaan. Kalau hal-hal di atas terabaikan dapat menyebabkan ketidakseragaman dalam hal pertumbuhan itik potong yang pada akhirnya akan mengurangi keuntungan atau bahkan bisa menjadi salah satu sebab kerugian usaha. Semoga bermanfaat* (SPt)

Anda dapat mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com
Itik pedaging bekal dimasa pensiun
www.sentralternak.com, Pada tanggal 18 Desember 2010 kami mengirimkan mesin tetas telur melalui jasa kantor pos besar Malang. Ketika kami sudah selesai proses pengiriman, kami di sapa oleh salah seorang pegawai kantor pos yang berusia agak tua yang kemudian dari perkenalan tersebut dapat kami ketahui bermana pak Mul, beralamatkan di desa Kromengan kab. Malang. Beliau bertanya-tanya tentang mesin tetas telur dan dari perbincangan tersebut akhirnya nanti akan diketahui siapa pak Mul sebenarnya. Akhirnya kami sempatkan beberapa saat untuk berbincang-bincang dengan beliau di salah satu sudut ruangan kantor pos besar Malang.

Beliau adalah salah satu pegawai kantor pos besar Malang yang insyaallah dalam masa 8 tahun mendatang akan berakhir masa tugasnya alias pensiun. Di sela-sela kesibukannya menjadi seorang pegawai kantor pos, ternyata diam-diam beliau sudah mulai merintis usaha beternak itik pedaging mulai dari mencoba beternak hasil silangan itik dan enthok (tiktok), ayam kampung dan sekarang menekuni itik lokal untuk pedaging. Walaupun masih dibilang baru dan jumlah kepemilikan ternak baru sedikit yaitu 100 ekor itik pedaging tetapi rasa optimis akan keberhasilan terpancar dari semangat dan gaya beliau berbicara.

Kami sendiri juga melihat dari perbincangan tersebut aura rasa optimis akan keberhasilan beliau. Ini dapat terlihat dari rasa keingintahuan beliau akan seluk beluk usaha ini seperti bertanya-tanya untuk mendapatkan informasi dan membaca. Akhirnya kamipun membuka identitas kami dan kami menyarankan kepada beliau untuk mengunjungi situs kami di www.sentralternak.com dan www.itikmojosari.blogspot.com. Kami pun memberikan referensai beberapa toko pakan di sekitar lokasi tempat tinggal beliau dan tak lupa juga alamat pengepul itik pedaging.

Usaha pembesaran itik pedaging ini akan beliau coba dalam 1 tahun ke depan dan kalau ada hasilnya ada rencana untuk mengajukan permohonan pensiun dini karena bagaimanapun juga usaha yang ditunda untuk memulainya maka tidak menutup kemungkinan peluang tersebut akan diambil oleh orang lain. Salah satu pendorongnya adalah tenaga beliau sekarang memang tidak memungkinkan lagi untuk melakukan perjalanan pulang-pergi tiap hari dari rumah ke tempat kerja yang jaraknya lebih dari 15 KM, sehingga kalau dihitung maka beliau harus menempuh perjalanan minimal 30 KM/hari.

Pada saat sekarang (umur pemeliharaan sekitar 32 hari) berat itiknya sudah mencapai berat 1,1 kg, formula pakan yang diberikan : concentrate 511 (harga per sak Rp 230.000) sampai umur 20 hari dan umur 21 sampai panen diberikan campuran concentrate 551 (harga sekitar 340.000) dan bekatul dengan perbandingan 1:6. Di antara kendala yang dihadapi beliau pada saat sekarang adalah usaha untuk mendapatkan kualitas bibit yang seragam dan harganya juga lumayan. Akhirnya kami menawarkan bibit kami yang insyaallah kami menjamin untuk harga jauh lebih murah, jenis kelamin dijamin jantan (karena untuk tujuan pedaging) dan insyaallah bisa seragam.

Pertanyaan? Mengapa beliau memilih usaha ternak? “Beternak sangat enjoy katanya, menyenangkan, hanya membutuhkan waktu yang singkat (untuk pemeliharaan per harinya), hasilnya cukup lumayan, dapat mengamati tingkah laku ternak yang lucu dan tentunya untuk mengisi masa pensiun”. Memang benar, kalau dibandingkan dengan bidang usaha lain seperti usaha pertanian atau usaha perikanan maka usaha beternak terutama itik pedaging jauh lebih ringan kerjanya dibanding dengan usaha lainnya apalagi untuk tenaga seorang pensiunan seperti beliau. Kegiatannya per hari hanyalah memberi pakan 2-3 kali yang itupun tidak memakan waktu lebih dari satu jam.

Keinginan beliau untuk menekuni bidang usaha beternak itik pedaging juga didukung faktor lokasi karena beliau tinggal di desa dan harga bahan pakan masih cukup murah. Di samping itu juga masalah lain yang lebih penting adalah rantai pemasaran yang sudah jelas. Kata beliau “Itik pedaging berat 1,3-1,5kg akan dihargai oleh pengepul antara Rp 18.000-19.000/ekor dan itupun nanti akan diambil langsung ke kandang”. Sehingga beliau tidak perlu repot-repot membawa kesana-kemari untuk menawarkan itiknya.

Tahukah anda langkah apa yang tengah beliau persiapkan? Langkah sekarang yang beliau siapkan adalah membangun kandang yang lebih luas lagi yaitu ukurang 5,6m x 2,2m sebanyak 2 buah dan rencananya akan mendatangkan bibit baru lagi sekitar 300-400 ekor. Sukses untuk pak Mul dan orang-orang yang mau meniti jalan untuk sukses. *(SPt)

Anda dapat mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com

Langkah pembesaran itik potong
www.sentralternak.com, Tidak bisa dipungkiri bahwa ketersediaan bibit itik pedaging dari jenis itik jantan, tiktok, enthok, peking atau jenis itik pedaging lainnya masih sangat terbatas, begitu juga suplai daging itik yang berasal dari itik petelur yang sudah afkir. Permintaan akan daging itik potong baik itik jantan muda atau itik petelur afkir kian meningkat dan belum bisa terpenuhi secara optimal dari sumber-sumber di atas. Sehingga alternatif pilihan akhirnya jatuh pada itik jantan atau itik pedaging lainnya yang dibesarkan sekitar 35-40 hari. Dulu itik jantan potong dipandang sebelah mata karena kurang berperannya dalam sektor perunggasan, akan tetapi sekarang menjadi bahan rebutan.

Berikut akan kami sajikan langkah-langkah sederhana untuk peternak pemula yang ingin terjun dalam bisnis pembesaran itik pedaging. Langkah berikut berpedoman pada pola pemeliharaan itik pedaging terutama itik jantan mojosari dengan system pemeliharaan intensif. Artikel ini masih bersifat gambaran umum langkah pembesaran itik pedaging, sehingga sangat sederhana dan mungkin masih memerlukan keterangan lanjutan. Karena kami ingin berusaha menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh pembaca semua sehingga dapat membantu anda untuk menguasai teknik atau cara beternak dengan cepat dan tepat.

Langkah untuk memulai beternak itik jantan potong :

H-30
• Pembuatan kandang bok beserta perlengkapan kandang (tempat pakan, tempat minum, pemanas/brooder)
• Mencari sumber informasi penyedia bibit itik pedaging (DOD) yang terpercaya
• Memperkaya pengetahuan cara beternak itik pedaging dengan banyak membaca buku, mengikuti training, atau konsultasi langsung kepada ahli
• Mencari informasi pengepul/penampung hasil panenan itik pedaging

H-7
• Penyucihamaan kandang dengan desinfektan
• Memastikan untuk memesan DOD itik pedaging kepada produsen, akan tetapi alangkah baiknya kalau anda sudah memesan sebelumnya karena pada saat-saat tertentu biasanya ketersediaan DOD sangat terbatas.

H-2
• Pembelian pakan starter
• Pembelian vitamin (vitachick, vitastress, rhodivit, sorbitol, dan lain sebagainya)
• Pembelian obat dan preparat antibiotika (anti snot, teraphy, teramycin, coccidiostat, dll) sebagai langkah persiapan kalau gejala penyakit datang dengan tiba-tiba.

H-1
• Memeriksa kembali kesiapan kandang bok, pemanas (brooder), jumlah tempat pakan dan minum
• Mempersiapkan bahan (bukan mencampur) seperti gula putih/merah, susu, extrajoss, dsb sebagai minuman khusus untuk DOD yang baru datang apabila anda mendatangkan DOD nya dari tempat lain
H (Kedatangan DOD)
• Penanganan DOD apabila didatangkan dari tempat lain seperti pemberian air minum yang dicampur dengan gula (gula pasir/merah), susu, minuman elektrolit dan lain sebagainya
• Seleksi dan pemisahan bibit (terlihat sakit, omphalitis, agak kerdil, dll)
• Mengganti air gula atau lainnya (ketika DOD datang) ½ - 1 jam kemudian dengan air minum biasa atau bisa juga ditambahkan vitamin untuk merangsang nafsu makan DOD
• Pemberian pakan (bentuk tepung lebih bagus) ½ - 1 jam setelah air gulan diganti dengan jumlah sedikit demi sedikit terlebih dulu akan tetapi frekuensinya lebih sering
• Mengurangi jumlah tempat air minum pada malam hari dan kalau anda menggunakan wadah minum berbentuk cekungan maka sebaiknya cekungan tersebut diisi batu kerikil atau kelereng.

H+1 sampai H+14
• Pemberian pakan starter bentuk tepung dengan frekuensi bisa sampai 5x dalam sehari. Pakan dicampur dengan sedikit air agar mudah ditelan
• Air minum selalu tersedia
• Membersihkan kandang (sanitasi)
• Melepas pemanas atau mengurangi panas pada hari H+14 apabila kondisi anak itik sudah kuat untuk menahan hawa dingin. Apabila dirasa belum kuat pemanas bisa diteruskan sampai hari H+20 akan tetapi suhu/watt lampu perlu diturunkan
• Pembelian pakan grower dan bahan pakan alternatif

H+14 sampai H+20
• Pemberian pakan grower yang dicampur dengan pakan alternative lainnya dengan frekuensi bisa sampai 3x dalam sehari. Pakan dicampur dengan sedikit air (tidak sampai berair)
• Air minum selalu tersedia
• Membersihkan kandang (sanitasi)
• Pemberian obat anti stress pada H+20 apabila itik akan dipindah ke kandang ren/postal

H+21 sampai H+30
• Pindah ke kandang yang lebih besar
• Melepas pemanas apabila pada H+14 belum di lakukan
• Sama dengan manajemen pemeliharaan H+20
• Penambahan obat anti stress pada H+21 apabila efek stress masih terlihat
• Penambahan sekam, jerami atau bahan alas (litter) lainnya sebagai tempat tidur itik dan agar kondisi kandang tidak terlalu lembab dan berdebu

H+31 sampai H+35
• Seleksi itik yang memenuhi kriteria sudah layak jual (berat 1-1,3kg)
• Mengundang calon pembeli atau mencari pembeli lain untuk bahan perbandingan harga. Hal ini tidak berlaku bagi peternak yang sudah melakukan kontrak harga sebelumnya
• Manajemen pemeliharaan harian tetap berlangsung

H+36 sampai panen
• Penjualan itik siap potong
• Pengosongan kandang

Setelah panen
• Membersihkan kandang dan peralatan kandang
• Mengurai/membongkar bahan alas kandang atau menggantinya
• Kandang diistirahatkan total
• Penyucihamaan kandang dengan desinfektan dan apabila berencana memasukkan DOD untuk tahap II maka langsung kembali ke langkah H-7. *(SP.t)

Dengan menerapkan manejemen pemeliharaan yang benar dan tepat serta kedisplinan kita dalam mengatur waktu, insyaallah kita tinggal menunggu hasil akhirnya. Dalam menanti hasil jangan lupa untuk banyak-banyak berdo’a kepada sang Pemberi Rizki agar rizki yang diturunkan akan membawa berkah. Tanda dari rizki yang berkah adalah rizki tersebut membawa manfaat bagi kita dan terus berkembang.*(SP.t)

Anda dapat mencopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com

Permasalahan para peternak itik
Dalam dunia peternakan, permasalahan praktis selalu bermunculan, masalah yang dihadapi itu terkadang tampak sepele, ringan dan gampang , tetapi tidak jarang juga masalah yang datang juga tampak besar, rumit dan bahkan menakutkan.

Dalam mencari kiat permasalahan khususnya dalam dunia peritikan yang memang belum ada standar yang pasti dalam pemeliharaan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya bisa dengan mencoba beternak dan mengatasi kendala sendiri, bertanya kepada peternak yang sudah berpengalaman, bertanya pada para praktisi, mencari sumber rujukan kepada berbagai media buku peternakan dan media massa tentang peternakan, dan bisa juga dengan membuka berbagai situs internet yang membahas tentang seputar dunia unggas khususnya itik.

Dunia peternakan itik itik memang sudah lama di kenal oleh masyarakat kita, namun sayang tingkat populasi, produktivitas, dan pertumbuhannya dapat dikatakan masih berjalan lamban.

Seperti usaha lainnya, bisnis beternak itik tidak lepas dari berbagai kendala, masalah, dan resiko sejauh ini kendala yang sering timbul adalah disebabkan oleh :

1. Kurangnya ketersediaan bibit berkualitas ( keseragaman induk ) yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman para breeder (penetas) tentang pentingnya faktor genetika hasil tetasannya yang berdampak luas terhadap dunia peritikan ini. Contoh kasus : banyaknya jenis itik petelur yang produktivitas bertelurnya yang makin lama makin menurun. Kiat untuk memecahkan masalah tersebut adalah peternak harus mempunyai sumber yang dapat di percaya untuk mendapatkan bibit itik petelur ataupun untuk pedagingnya.

2. Tata cara pemeliharaan yang masih menganut sistim tradisional (ekstensif) dan semi intensif, yang belum ada kesepakatan standar yang baku. Sebab tiap masing masing daerah peternakan itik ini mempunyai cara masing-masing untuk memelihara ternaknya. Contoh kasus : dari setiap sentra peternakan itik tidak dapat ditemui kesamaan tentang pola pemeliharaan, sistim perkandangan, pakan ,dll. Kiat untuk melaksanakan pemeliharaan dengan baik dan benar yang perlu diperhatikan adalah :
• Pemilihan tempat dan kondisi lingkungan berdasarkan pada jenis bibit yang akan di ternakkan, sistim perkandangan , kualitas dan kuantitas pakan serta ketersedian air yang cukup.
• Perencanaan usaha ternak itik meliputi ukuran unit usaha, segmen usaha itik yang dipilih (petelur, pembibitan, pedaging, dll)
• Perencanaan pembuatan kandang berdasarkan pada tata letak kandang, ukuran kandang, kepadatan kandang, dan bahan pembuatan kandang.
• Perencanaan metode beternak itik berdasarkan pada pertimbangan biologis dan ekonomis, cara pengelolaan, dan rencana tahunan.

3. Disamping bebagai masalah diatas, masalah lain yang menghadang adalah masalah pakan. Jika pemberiannya tidak dilakukan secara tepat dan benar justru akan menimbulkan masalah baru, sebab masing-masing di setiap daerah peternakan jenis dan pola pakannya berbeda-beda. Kiat untuk mengatasinya adalah minimal peternak harus dapat mengetahui kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk ternak itiknya, dan juga mengetahui kandungan nutrisi bahan yang akan digunakan untuk pakan itik pada masa awal pertumbuhan (starter), pertumbuhan (grower), petelur (layer) atau untuk itik pedaging.

Dengan memperhatikan permasalahan dan kendala di atas, saya berharap di masa yang akan datang dunia peritikan ini akan mengalami kemajuan di berbagai bidang, diantaranya :
• perbaikan genetis terhadap jenis itik yang diternakkan untuk memperoleh keturunan itik dengan kriteria tertentu. Meskipun sudah banyak yang berusaha mengembangkan tetapi hasilnya masih belum banyak dirasakan oleh kebanyakan peternak.
• Perbaikan metode beternak itik
• Perbaikan aspek sosial ekonomi dari penduduk dikaitkan dengan usaha dunia itik ini.

Demikianlah sedikit ulasan yang saya tuangkan dalam tulisan ini semoga dunia peternakan khususnya itik di masa yang akan datang dapat mengalami perbaikan dan kemajuan lebih baik dari saat ini .

------------ Semoga Bermanfaat ------------

Kiriman artikel Saudara Rikma, peternak bebek di Blitar di atas sedikit mendapat koreksi dari team sentralternak.com berkaitan dengan penggunaan istilah (yang menurut kami kurang tepat) tanpa mengurangi isi dan maksud tulisan. Istilah yang kurang tepat tersebut antara lain bebek (itik), budidaya (beternak), mudah-mudahan dengan adanya koreksi kita bisa menempatkan sesuatu pada tempat yang benar dan tidak menjadikan sesuatu yang salah terus berkepanjangan bahkan diturunkan.



Arti penting sebuah thermometer dalam penetasan telur
www.sentralternak.com, Mungkin dalam benak para pembaca bertanya-tanya mengapa kami menulis artikel dengan tema ini? Sebenarnya seberapa penting peranan thermometer dalam membantu keberhasilan proses penetasan telur? Atau apa akibat pada proses penetasan telur jika thermometer yang digunakan ternyata tidak akurat dalam pengukurannya? Kami menilai itu semua sangat wajar apalagi bagi penetas telur pemula yang belum mempunyai satu pengalaman pun dalam menetaskan telur. Untuk itu perlu kiranya kami sampaikan bahwa yang kami tulis ini adalah berdasarkan realita bukan hal yang mengada-ada. Realita baik dari pengalaman pribadi langsung maupun dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan.

Sekedar berbagi pengalaman, pernah suatu kali kami melakukan proses penetasan telur itik (kalau tidak salah), kami menggunakan thermometer yang sudah lama tidak terpakai. Kami beranggapan bahwa thermometer tersebut masih akurat sehingga suhu dalam mesin tetas pun berpedoman pada thermometer tersebut. Apa yang terjadi kemudian? Telur tersebut sampai pada hari ke 31 belum ada yang menetas. Kami pun berusaha mencari tahu apa sebab yang membuat telur sampai tidak menetas. Usut punya usut kami menemukan penyebabnya bahwa thermometer yang kami gunakan suhunya tidak tepat yaitu lebih dari 2°C di bawah suhu normal. Ini kami buktikan ulang pada penetasan berikutnya di mana kami memakai thermometer yang lain dan suhu kami naikkan dan Alhamdulillah ternyata berhasil.

Thermometer biasanya dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara kerjanya yaitu thermometer digital dan thermometer manual. Thermometer digital cara kerjanya menggunakan sensor untuk mendeteksi suhu disekitarnya sedangkan thermometer manual biasanya menggunakan cairan air raksa. Ada sebagian orang berpendapat bahwa thermometer air raksa lebih akurat dalam mengukur suhu jika dibandingkan dengan thermometer digital. Alasan mengapa bahan air raksa lebih tinggi keakuratannya adalah sebagai berikut :
1. Raksa dapat menyerap atau mengambil panas dari suhu sesuatu yang diukur
2. Raksa memiliki sifat yang tidak membasahi medium kaca pada termometer
3. Raksa dapat dilihat dengan mudah karena warnanya yang mengkilat
4. Raksa memiliki sifat pemuaian atau memuai yang teratur dari temperatur ke temperatur
5. Raksa memiliki titik beku dan titik didih yang rentangnya jauh, sehingga cocok untuk mengukur suhu tinggi

Mungkin anda bertanya, apa akibat dari pengukuran suhu dengan thermometer yang kurang atau tidak akurat. Berikut kami sampaikan beberapa akibat dari ketidakakuratan thermometer pada proses penetasan telur :
1. Apabila suhu yang ditunjukkan oleh thermometer lebih rendah dari suhu yang sebenarnya. Hal ini akan berakibat pada telur-telur yang kita tetaskan akan lambat menetas dan ada sebagian embrio yang akan menjadi lemas. Temperatur yang sedikit lebih rendah untuk periode waktu yang tidak terlalu lama tidak terlalu mempengaruhi perkembangan embrio kecuali memperlambat perkembangannya untuk embrio muda. Hal yang sedikit berbeda jika hal tersebut terjadi pada embrio yang lebih tua karena pengaruhnya akan sedikit berkurang. Temperatur yang lebih rendah dari yang di syaratkan untuk jangka waktu yang agak lama akan mempengaruhi embrio dalam hal perkembangan organ-organnya yang berkembang tidak secara proporsional. Jika hal ini terus terjadi maka akan menyebabkan gangguan pada hati, peredaran darah, jantung atau perkembangan yang lambat kalaupun menetas nantinya.
2. Apabila suhu yang ditunjukkan oleh thermometer lebih tinggi dari suhu yang sebenarnya akan menyebabkan dua kemungkinan yaitu embrio bisa mati dan ada sebagian telur yang akan mengalami dehidrasi sehingga DOC yang nantinya akan menetas akan lemah, lesu, dan kurang/tidak bergairah untuk makan. Akibatnya DOC akan mengalami kekerdilan dan tingkat mortalitas (angka kematian) yang tinggi. Embrio ayam yang masih muda sangat mudah terpengaruh oleh temperatur yang tinggi. Pengoperasian mesin tetas dengan temperatur tinggi 43oC selama 30 menit akan mempunyai efek yang mematikan pada embrio ayam. Bila embrio tidak mati maka suhu yang tinggi tersebut dapat menyebabkan masalah pada syaraf, hati, peredaran darah, ginjal, cacat pada kaki, kebutaan dan persoalan lainnya yang menjadikan anak ayam cacat, lemah dan kemudian mati.

Untuk menghindari hal tersebut di atas kami menyarankan :
1. Thermometer yang sudah di beli perlu di kaliberasi atau distandarisasi dengan thermometer lain yang lebih akurat seperti thermometer badan yang biasanya selalu ada di setiap rumah (untuk mengukur anggota keluarga jika demam) baik yang digital maupun yang manual atau pada laboratorium terdekat
2. Jangan membeli thermometer yang kurang terpercaya tempatnya seperti anda membeli thermometer di tempat mainan anak seharga Rp 5.000 (serba 5000)
3. Selalu up date keakuratan thermometer anda dengan thermometer lain misalkan thermometer anda di bawa ke apotek untuk di kaliberasi atau kerabat yang mempunyai thermometer yang lebih baru dan akurat tentunya
4. Apabila menggunakan thermometer air raksa maka periksalah air raksa tersebut, kalau ada celah (cairan air raksa tersebut putus) sebaiknya jangan digunakan.

Ada hal lain juga yang tidak kalah pentingnya yaitu masalah penempatan thermometer pada mesin tetas, penempatan thermometer dalam mesin tetas tidak asal taruh begitu saja. Penempatan thermometer yang benar adalah penempatan ujung thermometer sejajar dengan puncak telur ketika telur tersebut diletakkan dalam posisi horizontal (tidur) atau kalau telur dalam posisi vertikal (berdiri) maka berjarak seperempat atau setengah inchi. Jangan biarkan ujung pengukur thermometer menyentuh telur karena hal tersebut akan menimbulkan salah baca pada thermometer. Begitu juga kalau kita menggunakan thermometer digital maka jangan sampai sensor menyentuh langsung kulit telur karena akan menimbulkan salah baca juga. Semoga bermanfaat*(SPt)

Anda apat mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com
Modal untuk memulai usaha ternak
www.sentralternak.com, Modal merupakan factor penting ke dua setelah niat untuk memulai usaha sudah ada. Dengan modal dapat pula kita menentukan besar kecilnya usaha yang akan dijalankan. Dan dengan modal pula dapat diketahui kekuatan usaha yang akan kita jalankan sebelum melakukan persaingan bisnis dengan orang lain. Akan tetapi perlu diingat, modal bukanlan segalanya. Karena ada usaha yang bisa berjalan dengan modal minim alias modal seadanya bahkan ada usaha yang bisa berjalan dengan modal orang lain. Untuk itu dalam kesempatan kali ini, kami akan memaparkan sedikit jenis-jenis modal atau sumber-sumber modal dalam memulai usaha. Semoga bermanfaat.

Modal sendiri

Menjalankan usaha dengan modal sendiri adalah dambaan setiap orang. Rata-rata usaha peternakan skala kecil menggunakan modal sendiri. Modal sendiri biasanya berasal dari tabungan keluarga yang terkumpul sekian lama, pesangon PHK, warisan, arisan, atau pesangon dana pensiun. Di antara kelebihan modal sendiri antara lain :

1. Kalau terjadi kegagalan usaha maka kita tidak mempunyai beban pengembalian modal orang lain
2. Kalau usaha nantinya berhasil maka keuntungan 100% akan menjadi milik kita
3. Rasa kekhawatiran dalam menjalankan usaha tidak sebesar kalau kita menggunakan modal orang lain

Mengelola usaha dengan modal sendiri akan menimbulkan sikap rasa kehati-hatian dalam menjalankan usaha karena modal tersebut sudah sekian lama dikumpulkan dan akan sia-sia kalau sampai mengalami kegagalan.

Gaduh/bagi hasil

Salah satu system permodalan usaha ternak yang ada di tengah-tengah masayarakat di mana pemodal memberikan sejumlah modal (uang/ternak) kepada pengelola dan nanti kalau ada keuntungan akan dibagi sesuai kesepakatan/perjanjian bersama. Sistem bagi hasil seringkali menimbulkan permasalahan dalam prakteknya karena ada salah satu pihak yang berusaha berlaku curang. Dalam Islam system seperti ini sudah ada dan telah di atur. Ada beberapa pendapat tentang system bagi hasil menurut ilmu fikih dan kami mengambil pendapat berikut yang menurut kami lebih mendekati kepada kebenaran : “kalau terdapat untung dalam usaha bagi hasil tersebut maka keuntungan dibagi sesuai kesepakatan antara pemodal dan pengelola, kalau terjadi kegagalan atau kerugian maka dilihat terlebih dahulu penyebabnya kerugian tersebut. Kalau kerugian tersebut disebabkan karena usaha terkena bencana alam (banjir, tanah longsor, angin topan, wabah penyakit dll) maka pihak pengelola tidak ada kewajiban mengganti ternak/modal tersebut. Kalau kerugian yang terjadi diakibatkan oleh kelalaian pihak pengelola seperti ternak dibiarkan kelaparan sampai mati, system keamanan yang teledor sehingga ternak hilang, atau ternak tidak diobati sampai mengakibatkan kematian maka pihak pengelola ada kewajiban mengganti ternak/modal tersebut.

Sistem bagi hasil lebih mengedepankan sikap saling percaya akan tetapi untuk zaman sekarang rasanya sulit menemukan kerjasama dengan system tersebut karena semakin menipisnya rasa kepercayaan. Kami menyarankan kepada pihak pemodal kalau memilih kerjasama dengan system bagi hasil untuk selalu memantau perkembangan usaha minimal satu bulan sekali. Tidak mengapa anda dikatakan sebagai orang yang tidak gampang percaya kepada orang lain daripada modal anda amblas dan tak tahu jalan penyelesaiannya.

Modal pinjaman

Modal pinjaman biasanya diperoleh dari lembaga/instansi permodalan seperti bank, koperasi simpan pinjam/usaha atau seseorang dengan syarat dan ketentuan tertentu. Modal seperti ini identik dengan praktek ribawi (bunga) dan hukumnya haram menurut agama Islam. Kalau pinjaman tersebut tidak bersyarat seperti pinjam 10jt kembali 10 juta ya tidak ada masalah sama sekali. Seorang pemula hendaknya menjauhi modal pinjaman seperti ini karena di samping haram dampaknya pun panjang dan merugikan. Kita tidak mengetahui usaha yang akan kita jalankan nantinya mengalami keberhasilan atau malah kegagalan. Kalau pun berhasil maka keuntungan yang kita dapatkan haram dan kalau sampai mengalami kegagalan tentu lebih parah lagi karena di samping masih tetap mengembalikan modal pokok kita juga harus menambah sejumlah bunga yang telah disepakati di awal. Istilahnya kerennya sudah jatuh tertimpa tangga juga.

Dana hibah/bergulir

Dana hibah/bergulir berasal dari pemerintah, dan dalam penyalurannya dipercayakan kepada LSM atau lainnya. Dana hibah/bergulir dalam prakteknya banyak mengalami kendala. Pada umumnya yang terjadi di lapangan peternak asal-asalan dalam mengelola dana hibah/bergulir. Mengapa ? Karena peternak tidak pernah merasa memiliki dana tersebut dan lebih parah lagi kalau muncul anggapan bahwa dana tersebut berasal dari pemerintah maka uang tersebut adalah uang rakyat, jadi ‘ngemplang’ atau ‘menyalahgunakan’ uang tersebut tidak ada masalah. Maka tak heran kalau kita dapati LSM (penyalur dana hibah) kesulitan ketika melakukan pelaporan pertanggungjawaban ketika dana akan digulirkan kepada kelompok lain. Dan sudah menjadi rahasia umum kalau ternak/modal habis ketika pada waktu pelaporan pertanggungjawaban.

Dari sekian jenis modal atau sumber modal yang telah kami paparkan di atas, kami berkesimpulan bahwa memulai usaha dengan modal sendiri adalah lebih baik dan aman, insyaallah, walaupun modal tersebut sangat terbatas. Mulailah usaha dengan modal seadanya dan bersabar dengan keadaan. Modal yang ada kalau bisa hanya untuk pembelian bibit ternak dan pakan saja, sedangkan untuk pembuatan kandang bisa dibuat dengan bahan-bahan yang tersedia. Ingatlah, segala sesuatu dibangun dari hal-hal kecil.*(SPt)

Anda dapat mencopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com
Telur asin aneka rasa
www.sentralternak.com, Telur asin aneka rasa? Mungkin belum terbayang oleh kita bagaimana rasanya makan telur asin rasa bawang, coklat, udang, pedas, dan aneka rasa lainnya. Karena pada umumnya telur asin yang sering dijumpai di pasar tradisional, warung-warung makan atau supermarket adalah telur asin yang mempunyai citra rasa khas yaitu asin dan gurih yang sangat disukai khususnya masyarakat Indonesia. Misal kalau kita makan nasi rawon, pecel, atau nasi rames mungkin pasangan yang cocok adalah telur asin rasa original (asin dan gurih), akan tetapi kalau telur asin di makan tanpa ada pasangannya mungkin telur asin aneka rasa perlu kiranya anda coba.

Inovasi baru dalam pembuatan telur asin aneka rasa setidaknya membuka sebuah peluang usaha baru yang cukup menjanjikan insyaallah. Tujuan pembuatan telur asin aneka rasa adalah untuk menambah variasi baru produk telur asin yang sudah ada. Belajar dari produk lain, anda mungkin masih ingat bahwa kota Malang adalah salah satu sentra industri pembuatan kripik tempe dengan pusat industri di daerah Sanan. Dulu kripik tempe yang dibuat dan dijual hanya kripik tempe rasa original yaitu rasa jeruk purut. Pembuat kripik mencoba melakukan inovasi produk kripik tempenya yaitu dengan menambah aneka rasa seperti rasa ayam panggang, rumput laut, barbeque, keju, jagung bakar dan aneka rasa lainnya. Hasilnya adalah kripik tempe aneka rasa dapat diterima oleh masyarakat dan jumlah permintaannya pun semakin meningkat apalagi menjelang lebaran seperti sekarang ini. Nah, dengan modal meniru dari produk kripik tempe tidak menutup kemungkinan telur asin aneka rasa akan mendapat sambutan dari masyarakat terutama pecinta telur asin. Produk telur asin aneka rasa ini biasanya banyak di jumpai di daerah-daerah sentra industri pembuatan telur asin.

Faktor pendukung lain usaha ini adalah rasa bosan pada anak-anak kita jika makan telur asin yang rasa original. Kenyataan ini tidak bisa dipungkiri dan ini adalah sebuah peluang untuk menyediakan bagi mereka makanan bergizi dengan rasa yang beraneka ragam seperti jajanan snack untuk anak-anak. Pilihan orang tua cerdas setelah membandingkan kesamaan harga, kandungan gizi dan keamanan produk tentu lebih memilih telur asin aneka rasa daripada jajanan snack yang belum jelas kandungan gizinya. Telur asin memenuhi kriteria sebagai bahan makanan yang bernilai biologi tinggi karena proteinnya mudah dicerna dengan koefisien cerna sekitar 96%. Dibandingkan dengan daging sapi, beras, dan jagung, nilai biologi protein telur itik paling tinggi karena mudah dicerna oleh tubuh, sehingga telur itik juga cocok dikonsumsi terutama oleh anak balita dengan catatan bukan penderita alergi makan telur

Perbaikan Harga

Telur asin aneka rasa mempunyai harga sedikit lebih tinggi daripada telur asin rasa original. Mengapa? Karena telur asin aneka rasa hanya bisa dijumpai di sentra-sentra telur asin atau pembuat telur asin tertentu. Telur asin aneka rasa digunakan sebagai buah tangan (makanan khas oleh-oleh) orang-orang yang berkunjung ke sentra telur seperti Brebes dan daerah industri pembuat telur asin lainnya. Proses pembuatan yang sedikit ‘rumit’ juga menjadi salah satu penyebab mengapa harga telur asin aneka rasa lebih tinggi. Di samping itu harga yang tinggi juga disebabkan oleh daya tahan telur aneka rasa yang relatif pendek. Harapan dari pembuatan telur asin aneka rasa ini adalah mampu menaikkan omzet penjualan dan potensi pasar sehingga pendapatan para peternak maupun masyarakat meningkat.

Langkah-langkah pembuatan :

1. Penyiapan alat dan bahan yang diperlukan antara lain jarum suntik, bahan perasa (coklat bubuk, bawang, udang), bahan penutup lubang bekas suntikan (tusuk gigi), telur bebek terpilih, garam, batu bata halus, blender, serbet, baskom (ember besar), stempel, dan ayakan.
2. Memeriksa kondisi telur yang akan diasinkan meliputi kondisi fisik telur seperti retak/tidak dan juga ketebalan kulit telur
3. Membersihkan kulit telur itik yang akan diasinkan
4. Membuat adonan atau medium pengasinan yang terdiri dari batu bata halus dan larutan garam
5. Pemeraman telur selama 7-15 hari (lama pemeraman menentukan kadar keasinan yang diinginkan)
6. Pembongkaran telur yang telah diperam kemudian dibersihkan
7. Penyuntikan telur dengan ekstrak rasa yang dipilih
8. Penutupan bekas lubang jarum suntik dengan tusuk gigi
9. Pemasakan atau pematangan telur dengan cara dikukus selama kurang lebih 60 menit (untuk mengurangi resiko pecah)
10. Pemberian stempel nama usaha dan cap rasa

Pemasaran Produk

Pemasaran merupakan kunci sukses sebuah wirausaha dan ujung tombak kegiatan usaha produksi. Kegiatan pemasaran telur asin aneka rasa dapat dilakukan melalui penyebaran pamflet atau brosur yang dipasang di tempat-tempat umum dan strategis. Bentuk kegiatan pemasaran lain yaitu dengan mekalukan promosi secara mouth to mouth (mulut ke mulut), dengan memberikan taster gratis untuk percobaan, menitipkan langsung di warung-warung makan, pasar swalayan, koperasi sekolah atau sekolahan yang menerapkan program belajar full day. Pangsa pasar dari produk telur asin aneka rasa ini sangat luas hanya diperlukan inovasi dan pengelolaan yang lebih profesional untuk meningkatkan jumlah penjualan. Kegiatan pemasaran produk harus dilakukan lebih gencar dengan berbagai media promosi agar masyarakat mengetahui bahwa ada sebuah produk telur asin aneka rasa. Kegiatan pemasaran akan lebih efektif kalau ditunjang dengan data pendukung seperti izin dari dinas kesehatan dan dinas perdagangan. Kalau kegiatan usaha pembuatan telur asin sudah berjalan maka perlu untuk menjaga kontinyuitas produk yaitu dengan menjalin kerjasama kemitraan antara peternak telur itik, pembuat atau pengusaha telur asin, dan pemerintah, sehingga pengembangan produk bisa lebih cepat berkembang.

Nah, wawasan kita akhirnya sedikit bertambah dan satu lagi peluang usaha telah tercipta. Sekarang terserah kita mau menangkap peluang tersebut atau malah orang lain yang menagkapnya?. Banyak usaha besar yang bermula dari ide-ide nyleneh akan tetapi masih dalam batas realistis yang akhirnya menjadi sebuah usaha yang besar. Anda tentu masih ingat dengan ide gila pengemasan air minum (aqua), teh botol atau kotak (sosro)dan ide lainnya yang ketika muncul mungkin mendapat kecaman dan pada akhirnya mendapatkan saingan. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba *(SPt)

Anda dapat mencopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com








Tata cara penetasan telur
www.sentralternak.com, Banyaknya pertanyaan yang masuk kepada kami tentang tata cara penetasan telur itik. Hal inilah yang menjadi motivasi kami untuk menuliskan tata cara penetasan telur itik walaupun hanya sebatas kemampuan dan pengalaman kami dalam bidang tersebut. Sebenarnya tata cara penetasan telur itik hampir sama dengan tata cara penetasan telur ayam. Perbedaan yang mencolok hanyalah masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik membutuhkan waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari. Berikut akan kami sajikan pengetahuan kami perihal tata cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang terbaik dalam hal ini. Mudah-mudahan yang kami berikan ini membawa manfaat bagi kita semua. Aamiin.

Persiapan telur

* Memilih atau menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik
* Telur yang kulitnya terlalu kotor perlu dibersihkan, akan tetapi perlu ke hati-hatian dalam membersihkan kulit telur jangan sampai lapisan kulit ikut hilang
* Pisahkan telur retak, kerabang tebal/tipis

Persiapan mesin tetas

* Fumigasi mesin tetas telah dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut baru dibeli
* Hubungkan mesin tetas dengan catu daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu 37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas
* Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya
* Sediakan cadangan bola lampu (dop) atau lampu templok (minyak tanah)

Setelah segala sesuatunya telah siap maka saatlah kita masuk ke tahap proses penetasan telur yang sebenarnya. Adapun urutan kerja selama proses penetasan telur itik adalah sebagai berikut :

Hari ke-1

* Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
* Ventilasi ditutup rapat
* Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-2

* Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
* Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-3

* Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.
* Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.
* Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-4

* Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
* Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
* Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-5

* Pembalikan telur harian
* Ventilasi dibuka ½ bagian
* Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-6

* Pembalikan telur harian
* Ventilasi dibuka ¾ bagian
* Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-7

* Pembalikan telur harian
* Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas
* Ventilasi dibuka seluruhnya

Hari ke-8 sampai ke-13

* Pembalikan telur harian
* Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-14

* Pembalikan telur harian
* Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas

Hari ke 15 sampai ke-20

* Pembalikan telur harian
* Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-21

* Pembalikan telur harian
* Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
* Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak

Hari ke-22 sampai ke-25

* Pembalikan telur harian
* Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak

Hari ke-26 sampai ke-27

* Pembalikan telur dihentikan
* Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus)
* Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari

Hari ke-28

* Telur-telur sudah banyak yang menetas
* Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
* Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya
* Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
* Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya.

Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari. Semoga bermanfaat.*(SPt)

Anda dapat mengcopy artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar